Kampanye Sekolah Sehat
Sehat Bergizi
ØKegiatan Sehat Bergizi terdiri dari
·
- Pembiasaan makan dan minum dengan gizi seimbang termasuk minum air putih, makan buah dan sayur setiap hari
- Peningkatan pemahaman Gizi Seimbang atau Isi Piringku.
- Menghindari/meminimalisir konsumsi makanan cepat saji; makanan/ minuman yang berpemanis, berpengawet, kurang serat, tinggi gula, garam dan lemak.
- Pembinaan Kantin sehat.
ØIsi Piringku
Isi Piringku merupakan pedoman yang disusun oleh Kementerian
Kesehatan mengampanyekan konsumsi makanan yang sesuai dengan pedoman gizi
seimbang. Dalam satu piring setiap kali makan, setengah piring diisi dengan
sayur dan buah, sedangkan setengah lainnya diisi dengan makanan pokok dan lauk
pauk. Selain itu, Isi Piringku juga memuat ajakan untuk mengonsumsi 8 gelas air
setiap hari, melakukan aktivitas fisik 30 menit setiap hari, dan mencuci tangan
dengan air dan sabun sebelum dan setelah makan.
ØSepuluh Pedoman Gizi Seimbang
- Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok
- Batasi konsumsi panganan manis, asin, dan berlemak
- Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan ideal
- Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi
- Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir
- Biasakan sarapan pagi
- Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
- Banyak makan buah dan sayur
- Biasakan membaca label pada kemasan pangan
- Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan
ØEmpat Komponen Kantin dan Jajanan Sehat di Sekolah
Dalam rangka menjamin penyelenggaraan kantin dan jajanan sehat di
sekolah, terdapat beberapa komponen berikut ini yang perlu diperhatikan,
sebagai berikut:
·
Komitmen dan Manajemen Sekolah
(termasuk monitoring/ supervisi dan evaluasi diri penyelenggaraan kantin dan
jajanan sehat di sekolah).
·
Sumber Daya Manusia (Mempunyai
pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola Kantin dan jajanan sehat di
sekolah).
·
Sarana dan Prasarana (Kebersihan
peralatan dan lingkungan).
·
Mutu Pangan (Aman, sehat dan bergizi).
Sehat Fisik
ØKegiatan Sehat Fisik terdiri dari
- Pelaksanaan Senam Kebugaran Jasmani (SKJ) atau senam kreasi lainnya (misalnya: Senam Gerak dan Lagu Jingle Sekolah Sehat) minimal seminggu sekali.
- Gerakan peregangan pada pergantian jam pelajaran.
- Optimalisasi 4 L (Lompat, Lari, Lempar, Loncat) melalui permainan rakyat dan olahraga tradisional pada jam istirahat.
- Optimalisasi intrakurikuler dan ekstrakurikuler olahraga.
- Pembiasaan jalan kaki
- Pembiasaan jalan kaki
- Pelaksanaan Tes Kebugaran Siswa Indonesia (TKSI).
ØPembiasaan Aktivitas Fisik melalui Senam Kebugaran Jasmani (SKJ)
SKJ merupakan bentuk senam massal dengan rangkaian gerak tertentu
dan diiringi musik, yang berguna meningkatkan kebugaran jasmani peserta didik.
Selain itu, senam kesegaran jasmani merupakan media untuk mendorong
perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran,
penghayatan nilai (sikap, mental, emosional, spiritual, sosial) dan pembiasaan
pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan
yang seimbang. Pelaksanaanya juga dapat dilakukan secara massal, mudah dan
tidak memerlukan waktu yang lama.
ØBagaimana Manajemen Pelaksanaan SKJ?
- Frekuensi : sekali seminggu
- Waktu : pagi hari sebelum kegiatan belajar mengajar, hari pelaksanaannya ditentukan oleh sekolah
- Sarana : halaman sekolah/lapangan/aula, pemutar musik, laptop, LCD dan layar proyektor
- Durasi : 10 s.d. 15 menit
- Instruktur : Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) dan peserta didik yang sudah terampil atau dapat meniru gerakan pada tampilan layar proyektor
ØOptimalisasi 4 L (Lari, Lompat, Loncat, Lempar) melalui
Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional
Permainan rakyat dan olahraga tradisional merupakan warisan
kebudayaan nenek moyang bangsa Indonesia yang tumbuh dan berkembang dalam
komunitas masyarakat, diwariskan dan dimainkan dari generasi ke generasi.
Penerapan permainan rakyat dan olahraga tradisional saat jam istirahat di
sekolah merupakan salah satu upaya untuk melestarikan kekayaan budaya bangsa
Indonesia melalui pendidikan dan menumbuhkan kembali karakter budaya bangsa.
Selain itu, permainan rakyat dan olahraga tradisional dapat menjadi wadah dalam
mengembangkan kemampuan motorik dan kebugaran jasmani peserta didik.
ØGerakan Peregangan pada Pergantian Jam Pelajaran
Gerakan peregangan adalah gerakan yang dilakukan untuk
meningkatkan fleksibiltas otot atau jangkauan gerak sendi. Gerakan peregangan
ini sangat berguna bagi peserta didik ketika mereka akan melakukan aktivitas
fisik dan juga dapat melemaskan kembali bagian tubuh yang kaku setelah
beraktivitas.
Gerakan
peregangan ini dapat dilakukan secara bersama-sama di dalam kelas sesaat
sebelum memulai kegiatan pembelajaran dan dapat juga dilakukan ketika
pergantian jam pelajaran atau saat istirahat.
Sehat Imunisasi
ØKegiatan Sehat Imunisasi terdiri dari
- Pemetaan status imunisasi. memeriksa riwayat imunisasi berdasarkan data dari fasilitas pelayanan kesehatan.
- Pemberian rekomendasi. menyampaikan kepada orang tua atau wali tentang peserta didik yang belum mendapatkan imunisasi lengkap agar melengkapi imunisasinya.
- Pelaksanaan imunisasi dasar lengkap bagi anak usia sekolah. Orang tua atau wali peserta didik dapat melengkapi imunisasi peserta didik
ØBulan Imunisasi Anak Sekolah
Bulan Imunisasi Anak Sekolah adalah kegiatan nasional meliputi
pemberian imunisasi pada anak usia SD/MI/bentuk lain yang sederajat yang
dilaksanakan dua kali setahun setiap bulan Agustus untuk imunisasi Campak Rubela dan
HPV; serta pada bulan November untuk imunisasi DT dan Td
ØSasaran, Jenis dan Jadwal Pemberian Imunisasi
Sasaran
BIAS adalah peserta didik kelas 1, 2, 5 dan 6 SD/MI/bentuk lain yang sederajat
dan anak usia sekolah yang tidak sekolah. Jenis imunisasi yang diberikan pada
pelaksanan BIAS bertujuan untuk mencegah penyakit Campak, Rubela,
Difteri,Tetanus Neonatorum, dan Kanker leher rahim yang merupakan masalah
kesehatan di Indonesia. Imunisasi dalam kegiatan BIAS sangat bermanfaat untuk
mencegah penyakit Tetanus, Difteri, Campak, Rubela dan Kanker leher rahim yang
dapat menyebabkan disabilitas dan kematian. Setiap anak usia sekolah harus
dipastikan memiliki riwayat imunisasi rutin lengkap, tidak hanya imunisasi pada
saat bayi dan dibawah usia dua tahun, tetapi juga harus dilengkapi dengan
imunisasi lanjutan pada anak usia sekolah tingkat dasar.
Sumber :
https://direktoratsd.id/
Penulis: arf_29
💪💪
BalasHapus